MateriPAI Kelas 10 Bab 9 Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw. di Madinah. Hijrah Titik Awal Dakwah Rasulullah saw. di Madinah. Ada beberapa faktor yang mendorong Rasulullah saw. hijrah ke Madinah antara lain: Pada tahun 621 M, telah datang 13 orang penduduk Madinah menemui Rasulullah saw. di Bukit Aqaba. Mereka berikrar memeluk agama
Memiliki Sikap Tangguh Dalam upaya meraih kesuksesan, diperlukan sikap tangguh dan pantang menyerah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. ketika ia berjuang memberantas kemusyrikan. Lihat pula bagaimana orangÂorang yang sukses meraih citaÂcitanya, mereka bersusahÂpayah berusaha terusÂmenerus tanpa mengenal lelah, sehingga mereka menjadi orang yang berhasil dalam cita-citanya. Tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan dan tidak ada pula kesuksesan tanpa kerja keras dan tangguh pantang menyerah. Ketangguhan datang dengan sendirinya. Ia memerlukan pembelajaran dan latihan riyadah secara terus menerus. Ketangguhan jga harus didukung oleh kesehatan fisik dan pemahaman yang benar. KeduaÂduanya harus berjalan beriringan dan saling mendukung. Kekuatan fisik dibarengi dengan pemahaman yang benar akan melahirkan manfaat yang besar, demikian pula sebaliknya. Sikap tangguh dalam kehidupan sehariÂhari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat di antaranya. seperti berikut. Menggunakan waktu untuk belajar dengan sungguhÂsungguh agar mendapat kan prestasi yang tinggi. Secara terusÂmenerus mencoba sesuatu yang belum dapat dikerjakan sampai ditemukan solusi untuk mengatasinya. Melaksanakan segala peraturan di sekolah sebagai bentuk pengamalan sikap disiplin dan tanggung jawab. Menjalankan segala perintah agama dan menjauhi larangannya dengan penuh keikhlasan. Tidak putus asa ketika mengalami kegagalan dalam meraih suatu keinginan. Jadikanlah kegagalan sebagai cambuk agar tidak mengalaminya lagi di kemudian hari. Baca Juga Strategi Dakwah Rasululah SAW. di Mekah Substansi Dakwah Rasulullah SAW di Mekkah Ijtihad Sebagai Upaya Memahami al-Qur’an dan Hadis Memiliki Jiwa Berkorban Perhatikan bagaimana para pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan bangsa ini. Selain mereka berjuang dengan tangguh dan pantang menyerah, mereka rela mengorbankan apa saja untuk kemerdekaan bangsa ini. Perngorbanan mereka tidak hanya berupa harta, keluarga yang ditinggalkan, bahkan mereka rela meregang nyawa untuk memperjuangkan kemerdekaan beragama dan berbangsa. Oleh karena itu, janganlah merasa berjuang tanpa memberikan pengorbanan yang berarti. Perilaku yang mencerminkan jiwa berkorban dalam kehidupan sehari-hari, misalnya seperti berikut. Menyisihkan waktu sebaik mungkin untuk kegiatan yang bermanfaat. Hal ini penting mengingat waktu yang kita miliki sangatlah terbatas. Jika waktu yang kita gunakan lebih banyak untuk kegiatan yang percuma, siapsiaplah untuk menyesal karena waktu yang telah lewat tidak akan kembali lagi. Misalkan karena kamu tidak belajar dengan sungguh-sungguh sementara kamu ingin lulus dengan nilai yang tinggi, kamu akan menyesal karena mendapatkan nilai yang rendah dan harus mengulang lagi. Mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Kepentingan bersama di atas segala-galanya. Itulah kalimat yang sering diungkapkan oleh kebanyakan manusia. Akan tetapi, kenyataannya belum tentu demikian. Kebanyakan manusia lebih mengutamakan kepentingan pribadinya daripada kepentingan orang banyak. Sebagai orang yang beriman, tentu kita tidak boleh termasuk ke dalam golongan orang yang demikian. Rasulullah saw. mencontohkan, bagaimana ketika ia hendak berbuka puasa dengan sepotong roti, sementara ada orang yang datang untuk meminta roti tersebut karena sangat kelaparan, dan Rasul memberikan roti tersebut kepada orang itu. Dalam kehidupan sehariÂhari, perilaku yang dapat kita lakukan dalam hal ini misalnya saat antre di tempat umum, di bank, loket pembayaran, berkendara di mana lampu lalu lintas sedang menunjukkan warna merah menyala, dan lain sebagainya. Menyisihkan sebagian harta untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Dalam harta kita terdapat sebagian hak orang lain yang membutuhkannya. Islam mengajarkan bahwa bersedekah itu tidak akan mengurangi harta sedikit pun, bahkan ia akan mendatangkan harta yang lebih banyak lagi. Baca Juga Memahami Hadis atau Sunnah sebagai Sumber Hukum Islam Memahami Al-Qur’an sebagai Sumber Hukum Islam Memahami Makna, Hukum Menuntut Ilmu dan Keutamaannya Rangkuman 1. Ketika Nabi Muhammad saw. menerima wahyu pertama, yaitu ayat 1-5 surah al-Alaq pada tanggal 17 Ramadan, sejak itu ia diangkat menjadi nabi. Ketika ia menerima ayat 1-7 surah al-Muddașșir, ia pun diangkat menjadi rasul. Setelah itu, wahyu terputus. Nabi Muhammad saw. merasa gelisah dan bertanyaÂtanya, apa yang harus disampaikan, bagaimana menyampaikannya, dan kepada siapa disampaikan? Dalam kegelisahannya, turunlah surah adDuÄĄa. 2. Pada awalnya Nabi saw. berdakwah secara rahasia dan hanya mengajak orangÂorang terdekat saja. Orang pertama yang menerima dakwah Nabi adalah Khadijah, istrinya, kemudian Ali bin Abi Ţalib, sepupunya, dan Zaid bin Hari¡ah, bekas budaknya. Sementara itu, lakiÂlaki dewasa yang pertama memeluk Islam adalah Abu Bakar bin Quhafah. Melalui ajakan Abu Bakar, beberapa orang menerima ajakannya, yaitu Usman bin Affan, Abdur Rahman bin Auf, Ţalhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqas, Zubair bin Awwam. Setelah itu, Abu Ubaidah bin Jarrah dan beberapa penduduk Mekah turut pula menyatakan keislamannya dan menerima ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Kegiatan dakwah secara rahasia ini berlangsung selama tiga tahun. 3. Setelah perintah Allah Swt. turun melalui Surah asy-Syu’ara/26214-216 dan Surah al-Hijr/1594, Nabi Muhammad saw. pun melakukan dakwah secara terangÂterangan terbuka. Nabi Muhammad saw. mengumpulkan keluarganya di rumahnya. Setelah selesai makan, ia pun menyampaikan maksudnya. Tiba-tiba Abu Jahal menghentikan pembicaraan Nabi dan mengajak orangÂorang untuk meninggalkan tempat. Keesokan harinya, Nabi kembali megundang keluarganya. Setelah makan, Nabi pun menyampaikan maksudnya dan kembali Abu Jahal mengacaukan suasana dan mereka yang hadir pun tertawa. Dalam keadaan riuh itu, Ali bin Abi Ţalib bangkit dan berkata, “Wahai Rasulullah! Saya akan membantu Anda, saya adalah lawan bagi siapa saja yang menentangmu.” 4. Gagal mengajak kerabatnya, Nabi pun mengalihkan dakwahnya kepada masyarakat Quraisy. Ia naik ke bukit Ĺšafa dan menyeru manusia. OrangÂorang pun berkumpul dan Nabi Muhammad saw. pun menyampaikan dakwahnya. Tiba-tiba Abu Jahal berteriak, “Celakalah engkau, hai Muhammad! Apakah karena ini engkau mengumpulkan kami?” Nabi Muhammad saw. hanya terdiam sambil memandangi pamannya. Sesaat kemudian turunlah surah al-Lahab. 5. Dakwah Nabi mendapatkan tantangan dan perlawanan dari Quraisy. Nabi dan sahabatÂsahabatnya diejek, dicaci, dan disiksa. Tidak cukup sampai di situ, mereka juga membujuk Nabi dan menawarkan kekayaan, kehormatan, dan jabatan. Setelah ejekan, siksaan, dan ancaman tidak dapat mencegah dakwah Nabi, orang-orang Quraisy memboikot Nabi dan sahabatsahabatnya. Untuk menghindari siksaan, Nabi memerintahkan sahabatnya hijrah ke Abisinia. 6. Setelah orang-orang Quraisy tidak mau menerima dakwah Nabi, ia pun mengalihkan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab di luar Quraisy. Nabi mencoba mengajak orangÂorang Čšaif, namun ia ditolak, bahkan diejek, diusir, dan dilempari. Nabi tidak berputus asa. Ia terus menyampaikan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab yang datang berziarah ke Mekah setiap tahunnya. Dakwah Nabi mendapat sambutan dari orangÂorang Madinah dan Nabi pun mengadakan Perjanjian Aqabah pertama dan kedua. Setelah Perjanjian Aqabah kedua, Nabi pun berhijrah ke Madinah. 7. Dakwah Nabi di Mekah berlangsung selama 13 tahun. Selama itu Nabi menanamkan nilaiÂnilai tauhid dan mengajarkan akhlak mulia. NilaiÂnilai ketauhidan ini membuat Nabi dan sahabatÂsahabatnya tangguh menghadapi berbagai kesulitan dan rintangan serta tetap bersemangat menyampaikan kebenaran. Baca Juga Yang Ini Ayat-Ayat Al-Qur’an dan Hadis Tentang Ilmu Pengetahuan Perintah Berlaku Jujur Dalam Al-Qur’an dan Hadits Perintah Berbusana Muslim Dalam Al-Qur’an dan Hadits Artikel Terkait 5 Perilaku Mulia Dalam Kehidupan Sehari Hari Macam – Macam Mu’amalah Dalam Islam Pengertian Iman Kepada Malaikat 7 Perilaku Asmaul Husna Dalam Kehidupan Sehari Hari Pengertian Al Jami’ dan Al Adl secara Bahasa dan Penjelasan Lengkap
PerilakuMeneladani dakwah perjuangan Rasulullah saw di Mekah Menerapkan Perilaku Mulia Meneladanai dakwah rasul di Mekah Perilaku yang dapat diteladani dari perjuangan dakwah Rasulullah saw. Pada periode Mekah di antaranya adalah seperti berikut. 1. Memiliki Sikap Tangguh
. 71ehzp6ofv.pages.dev/1771ehzp6ofv.pages.dev/28471ehzp6ofv.pages.dev/14271ehzp6ofv.pages.dev/7571ehzp6ofv.pages.dev/31371ehzp6ofv.pages.dev/6671ehzp6ofv.pages.dev/13871ehzp6ofv.pages.dev/3671ehzp6ofv.pages.dev/342
meneladani perjuangan rasulullah saw di mekah